Tulisan 1
Konsep Sehat
Konsep sehat
merupakan suatu cara bagaimana kita menjaga kesehatan kita karena kesehatan itu
sangat penting bagi kehidupaan kita. Konsep sehat ini juga meliputi pola makan,
olahraga dan pola tidur yang baik dan
teratur agar kita dapat menjaga kesehatan kita. Jika kita sehat apa pun yang
ingin kita lakukan kita bisa lakukan hal itu kita dapat beraktifitas normal
tanpa hambatan yang berarti. Maka dari itu kita harus mempunyai konsep sehat
dengan cara pola hidup sehat dan teratur.
Sejarah perkembangan
kesehatan mental yaitu kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W.
Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui
"pribadi" pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika.
Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit
mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas
melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan.
Pendekatan
kesehatan mental bertujuan agar paham adanya berbagai
pendekatan dalam memandang kesehatan mental :
1. Orientasi klasik
yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat
sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Sehat atau tidaknya seseorang secara mental
belakangan ini lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri terhadap
lingkungan.
2. Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri,
pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat
individu hidup. Penentuan derajat kesehatan mental seseorang bukan hanya
berdasarkan jiwanya tetapi juga berkaitan dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan seseorang dalam lingkungannya.
3. Orientasi pengembangan potensi yaitu seseorang dapat
dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan
untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh
orang lain dan dirinya sendiri.
Tulisan 2
Teori Kepribadian Sehat
Teori kepribadian
sehat itu ada 3 aliran seperti psikoanalisa, behavioristik, dan juga humanistik
yang dimaksud psikoanalisa ini yaitu cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Aliran psikoanalisa menjelaskan dari sisi alam bawah sadar kita
seperti (id, ego, superego), mimpi dan masa lalu. Aliran psikoanalisa juga
memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia dianggap sebagai
korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Kemudian ada aliran behavioristik yaitu lebih kepada perubahan tingkah laku
seseorang yang dipengaruhi dari pengalaman. Aliran behavioristik menganggap
manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar dan manusia
dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri.
Baik
behavioristik maupun psikolanalisa tidak berbicara mengenai potensi kita untuk
bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak dari yang
ada. Namun lain halnya dengan aliran humanistik teori ini dicetuskan oleh
Abraham Maslow, Carl Rogers, dll. Manusia pada dasarnya baik, memiliki potensi.
Perilaku dilakukan secara sadar, bebas, dan bertanggung jawab dibimbing oleh
daya-daya positif yang berasal dari dirinya ke arah potensi manusiawinya secara
penuh.
Tulisan 3
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri
adalah suatu proses dimana kita harus beradaptasi pada sebuah lingkungan baru
agar kita merasa nyaman dengan keadaan tersebut. Adapun aspek-aspek penyesuaian diri menurut Fromm dan Gilmore (dalam
Desmita, 2009:195) seperti Kematangan
emosional, Kematangan intelektual, Kematangan sosial, dan Tanggung
jawab.
Ada juga bentuk-bentuk penyesuaian diri menurut Gunarsa (dalam Sobur,
2003:529) yaitu
a. Adaptive/Adaptasi
Bentuk penyesuaian diri ini bersifat badani, artinya perubahan-perubahan
dalam proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan.
b. Adjustive
Bentuk
penyesuaian diri yang lain bersifat psikis, artinya penyesuaian diri tingkah
laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau
norma.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain (Nofiana, 2010:17):
1.
Faktor Fisiologis.
Struktur jasmani merupakan kondisi yang primer dari tingkah laku yang penting
bagi proses penyesuaian diri
2.
Faktor Psikologis. Banyak
faktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain pengalaman,
aktualisasi diri, frustasi, depresi, dsb.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya massa tubuh dari yang anak
kecil menjadi remaja lalu menjadi dewasa dan seterusnya. Pertumbuhan
berlangsung terus selama kehidupan kita. Pertumbuhan ini mungkin cepat mungkin
lambat, mungkin juga sehat dan berlangsung secara baik dari tahap yang satu ke
tahap lainnya, mungkin sangat menggembirakan dan menghasilkan suatu pribadi
yang normal. Ada faktor eksternal / lingkungan terhadap pertumbuhan yaitu :
1. Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,
dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
2. Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Tulisan 4
Stres
Stres adalah keadaan dimana
seseorang itu merasa dirinya tertekan, cemas, bingung, tegang dll. Stres
merupakan mekanisme yang kompleks dan menghasilkan respon yang saling terkait
baik fisiologis, psikologis, maupun perilaku pada individu yang mengalaminya,
dimana mekanisme tersebut bersifat individual yang sifatnya berbeda antara
individu yang satu dengan individu yang lain. Efek – efek dari stres seperti seseorang menjadi lebih
sensitif dan mudah marah, lebih suka menyendiri, menarik diri dari lingkungan, sering menunda ataupun menghindari
pekerjaan/tugas, mengkonsumsi narkoba atau minuman keras dsb. General Adaptation Syndrom dari Hans Selye (dalam
Sarafino, 2006) mempelajari akibat yang diperoleh bila stressor terus menerus
muncul. Ia mengembangkan istilah General Adaptation Syndrome (GAS)
yang terdiri atas rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap stressor yaitu:
1. Fase reaksi yang mengejutkan ( alarm reaction )
Fase ini
merupakan pertanda awal orang terkena stres.
2. Fase perlawanan (Stage of Resistence )
Pada fase ini
tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stres, sebab pada tingkat tertentu,
stres akan membahayakan.
3. Fase Keletihan ( Stage of Exhaustion )
Fase disaat orang
sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan.
Tipe Stres Psikologi
:
1. Tekanan
2. Frustasi
3. Konflik
4. Kecemasan
Sympton – Reducing
Respoonse Terhadap Stres
~ Penjelasan Sympton – Reducing Response Terhadap Stres
Menurut Lazarus (dalam Santrock,
2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
·
Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping)
·
Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)
Mekanisme pertahanan diri
Represi, Supresi, Reaction Formation (Pembentukan Reaksi),
Fiksasi, Regresi, Menarik
Diri, Mengelak, Denial (Menyangkal Kenyataan), Fantasi, Rasionalisasi, Intelektualisasi,
Proyeksi.
Pendekatan Problem
Solving Terhadap Stres
Kita mengatasi rasa stres itu
dengan cara kita mencari penyebab stres itu sendiri (stressor) setelah kita tau
penyebabnya kita harusbisa memilih mana jalan keluar terbaik untuk masalah
kita,kalo perlu meminta bantuan orang lain.
Tulisan 5
Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal itu dimana
kertika kita berkomunikasi, kita bukan hanya
menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpesonalnya.
Model – Model Hubungan
Internasional
~ Model
Pertukaran Sosial
Model pertukaran sosial ini memandang
hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang. Seseorang berhubungan dengan
orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
~ Model Analisis
Transaksional
Kata transaksi selalu mengacu pada proses
pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal
transaksi.
Memulai Hubungan
Pembentukan
Kesan & Ketertarikan Interpersonal Dalam Memulai Hubungan
Fase pertama : “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh
usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya.
Fase
kedua : Peneguhan hubungan, karena
hubungan interpersonal tidak bersifat statis ,selalu berubah ,perubahan maka
untuk memeihara dan memperteguh hubungan interpersonal, maka di perlukan adanya
tindakan – tindakan tertentu untuk mengembalikannya adanya keseimbangan.
Hubungan Peran
Model Peran, Konflik, Adequacy Peran dan
Autensitas Dalam Hubungan Peran
Model
peran dalam hubungan interpersonal di sini di anggap sebagai panggung
sandiwara. Hubungan interpersonal berjalan baik apabila seseorang itu menjalankan
perannya dengan baik sesuai dengan peran yang di jalankan.
Tulisan 6
Cinta dan Perkawinan
A.
Memilih Pasangan
Memilih pasangan adalah suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk menjadi teman hidupnya melalui proses
pemilihan dari seseorang yang dianggap tidak tepat sampai akhirnya terpilih
calon pasangan hidup yang tepat menurut individu tersebut.
B.
Hubungan Dalam Perkawinan
Kesiapan
pasangan untuk menjalani setiap fase dalam pernikahan akan menentukan kualitas
dan keberlangsungan hubungan. Penting bagi pasangan untuk memahami apa yang
terjadi dalam hubungan di beberapa fase dalam pernikahan.
C. Penyesuaian
dan Pertumbuhan Dalam Perkawinan
Penyesuaian
perkawinan adalah dua orang memasuki tahap perkawinan dan mulai membiasakan
diri dengan situasi baru sebagai suami istri yang saling menyesuaikan dengan kepribadian,
lingkungan, kehidupan keluarga, dan saling mengakomodasikan kebutuhan,
keinginan dan harapan.
D. Perceraian
dan Pernikahan Kembali
Semua
orang menginginkan kelanggengan dalam pernikahannya tetapi terkadang takdir
berkata lain perceraian lah yang terjadi mungkin saja jodoh yang sebenernya itu
bukan lah mantan suami nya itu. Perceraian juga mungkin bisa karena ketidakcocokan
dalam rumah tangga. Kemudian ketika seseorang mencoba untuk kembali menikah
mungkin keputusan itu seseoarang itu lakukan karena sudah menemukan sosok yang
lebih baik daripada mantansuaminya itu.
E. Alternatif
Selain Pernikahan
Hidup
akan lebih indah melalui segala bentuk kehidupan bersama pasangan. Seseorang
yang memutuskan untuk sendiri (single life) bisa saja disebabkan karena
traumatik tersendiri yang pernah mereka rasakan sehingga membuatnya untuk tidak
berani lagi memulai hidup secara bersama atau mungkin mereka itu sibuk berkarir
sehingga enggan untuk menikah. Pengalaman memang berperan penting dalam
kelangsungan hidup seseorang.
Tulisan 7
Pekerjaan dan Waktu Luang
· Mengubah Sikap Terhadap
Pekerjaan
Pekerjaan dinilai
sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan
rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa
dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu.
· Proses Dalam
Memilih Pekerjaan
Dalam memilih atau mencari
pekerjaan, biasanya orang dihadapkan kepada beberapa
pemikiran atau pertimbangan sebelum
menetapkan pekerjaan mana yang akan dipilih. Ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain :
o
Nama dan Reputasi Perusahaan
o
Tipe Pekerjaan
o
Kondisi Tempat
o
Rekan Kerja
o
Kesempatan Berkarir
· Memilih Pekerjaan
Yang Cocok
Yang paling tahu cocok atau tidaknya
kita akan suatu pekerjaan adalah diri kita sendiri. Namun, perlu dicatat,
beberapa pekerjaan atau profesi yang tercantum memerlukan pendidikan, pelatihan,
dan kualifikasi tertentu.
· Waktu Luang
Waktu
luang adalah waktu bebas bagi seseorang untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan
keinginannya. Saya biasanya mengisi waktu luang dengan cara mengerjakan
tugas-tugas kuliah terkadang baca novel atau pun melakukan kegiatan yang
bermanfaat agar waktu luang itu tidak terbuang sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar