Selasa, 25 Juni 2013

Tugas Rangkuman Kesehatan Mental Dari Tulisan 1 Sampai tulisan 7



Tulisan 1
Konsep Sehat
Konsep sehat merupakan suatu cara bagaimana kita menjaga kesehatan kita karena kesehatan itu sangat penting bagi kehidupaan kita. Konsep sehat ini juga meliputi pola makan, olahraga dan pola tidur  yang baik dan teratur agar kita dapat menjaga kesehatan kita. Jika kita sehat apa pun yang ingin kita lakukan kita bisa lakukan hal itu kita dapat beraktifitas normal tanpa hambatan yang berarti. Maka dari itu kita harus mempunyai konsep sehat dengan cara pola hidup sehat dan teratur.
Sejarah perkembangan kesehatan mental yaitu kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan.
Pendekatan kesehatan mental bertujuan agar paham adanya berbagai pendekatan dalam memandang kesehatan mental :
1.     Orientasi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental.  Sehat atau tidaknya seseorang secara mental belakangan ini lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan.
2.     Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Penentuan derajat kesehatan mental seseorang bukan hanya berdasarkan jiwanya tetapi juga berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan seseorang dalam lingkungannya.
3.     Orientasi pengembangan potensi yaitu seseorang dapat dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat  kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.

Tulisan 2
Teori Kepribadian Sehat
Teori kepribadian sehat itu ada 3 aliran seperti psikoanalisa, behavioristik, dan juga humanistik yang dimaksud psikoanalisa ini yaitu cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Aliran psikoanalisa menjelaskan dari sisi alam bawah sadar kita seperti (id, ego, superego), mimpi dan masa lalu. Aliran psikoanalisa juga memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan  biologis dan konflik masa kanak-kanak. Kemudian ada aliran behavioristik yaitu lebih kepada perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi dari pengalaman. Aliran behavioristik menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar dan manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Baik behavioristik maupun psikolanalisa tidak berbicara mengenai potensi kita untuk bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak dari yang ada. Namun lain halnya dengan aliran humanistik teori ini dicetuskan oleh Abraham Maslow, Carl Rogers, dll. Manusia pada dasarnya baik, memiliki potensi. Perilaku dilakukan secara sadar, bebas, dan bertanggung jawab dibimbing oleh daya-daya positif yang berasal dari dirinya ke arah potensi manusiawinya secara penuh.

Tulisan 3
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri adalah suatu proses dimana kita harus beradaptasi pada sebuah lingkungan baru agar kita merasa nyaman dengan keadaan tersebut. Adapun aspek-aspek penyesuaian diri menurut Fromm dan Gilmore (dalam Desmita, 2009:195) seperti Kematangan emosional, Kematangan intelektual, Kematangan sosial, dan Tanggung jawab.
Ada juga bentuk-bentuk penyesuaian diri menurut Gunarsa (dalam Sobur, 2003:529) yaitu
a. Adaptive/Adaptasi
Bentuk penyesuaian diri ini bersifat badani, artinya perubahan-perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan.
b. Adjustive
          Bentuk penyesuaian diri yang lain bersifat psikis, artinya penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain (Nofiana, 2010:17):
1.     Faktor Fisiologis. Struktur jasmani merupakan kondisi yang primer dari tingkah laku yang penting bagi proses penyesuaian diri
2.     Faktor Psikologis. Banyak faktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain pengalaman, aktualisasi diri, frustasi, depresi, dsb.

Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya massa tubuh dari yang anak kecil menjadi remaja lalu menjadi dewasa dan seterusnya. Pertumbuhan berlangsung terus selama kehidupan kita. Pertumbuhan ini mungkin cepat mungkin lambat, mungkin juga sehat dan berlangsung secara baik dari tahap yang satu ke tahap lainnya, mungkin sangat menggembirakan dan menghasilkan suatu pribadi yang normal. Ada faktor eksternal / lingkungan terhadap pertumbuhan yaitu :
1.     Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
2.     Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 

Tulisan 4
Stres
            Stres adalah keadaan dimana seseorang itu merasa dirinya tertekan, cemas, bingung, tegang dll. Stres merupakan mekanisme yang kompleks dan menghasilkan respon yang saling terkait baik fisiologis, psikologis, maupun perilaku pada individu yang mengalaminya, dimana mekanisme tersebut bersifat individual yang sifatnya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Efek – efek  dari stres seperti seseorang menjadi lebih sensitif dan mudah marah, lebih suka menyendiri, menarik diri dari lingkungan, sering menunda ataupun menghindari pekerjaan/tugas, mengkonsumsi narkoba atau minuman keras dsb. General Adaptation Syndrom dari Hans Selye (dalam Sarafino, 2006) mempelajari akibat yang diperoleh bila stressor terus menerus muncul. Ia mengembangkan istilah General Adaptation Syndrome (GAS) yang terdiri atas rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap stressor yaitu:
1. Fase reaksi yang mengejutkan ( alarm reaction )
Fase ini merupakan pertanda awal orang terkena stres.
2. Fase perlawanan (Stage of Resistence )
Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stres, sebab pada tingkat tertentu, stres akan membahayakan.
3. Fase Keletihan ( Stage of Exhaustion )
Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan.
Tipe Stres Psikologi :
1.     Tekanan
2.     Frustasi
3.     Konflik
4.     Kecemasan
Sympton – Reducing Respoonse Terhadap Stres
   ~ Penjelasan Sympton – Reducing Response Terhadap Stres
            Menurut Lazarus (dalam Santrock, 2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
·               Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping)
·               Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)

Mekanisme pertahanan diri
Represi, Supresi, Reaction Formation (Pembentukan Reaksi), Fiksasi, Regresi, Menarik Diri, Mengelak, Denial (Menyangkal Kenyataan), Fantasi, Rasionalisasi, Intelektualisasi, Proyeksi.
Pendekatan Problem Solving Terhadap Stres
          Kita mengatasi rasa stres itu dengan cara kita mencari penyebab stres itu sendiri (stressor) setelah kita tau penyebabnya kita harusbisa memilih mana jalan keluar terbaik untuk masalah kita,kalo perlu meminta bantuan orang lain.

Tulisan 5
Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal  itu dimana kertika kita berkomunikasi, kita bukan hanya  menyampaikan  isi   pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpesonalnya.
Model – Model Hubungan Internasional
~ Model Pertukaran Sosial
Model pertukaran sosial ini memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang. Seseorang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
~ Model Analisis Transaksional
Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi.
Memulai Hubungan
Pembentukan Kesan & Ketertarikan Interpersonal Dalam Memulai Hubungan
            Fase pertama :  “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya.
            Fase kedua : Peneguhan hubungan, karena hubungan interpersonal tidak bersifat statis ,selalu berubah ,perubahan maka untuk memeihara dan memperteguh hubungan interpersonal, maka di perlukan adanya tindakan – tindakan tertentu untuk mengembalikannya adanya keseimbangan.
Hubungan Peran
Model Peran, Konflik, Adequacy Peran dan Autensitas Dalam Hubungan Peran
            Model peran dalam hubungan interpersonal di sini di anggap sebagai panggung sandiwara. Hubungan interpersonal berjalan baik apabila seseorang itu menjalankan perannya dengan baik sesuai dengan peran yang di jalankan.

Tulisan 6
Cinta dan Perkawinan
A.         Memilih Pasangan
          Memilih pasangan adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk menjadi teman hidupnya melalui proses pemilihan dari seseorang yang dianggap tidak tepat sampai akhirnya terpilih calon pasangan hidup yang tepat menurut individu tersebut.
B.         Hubungan Dalam Perkawinan
          Kesiapan pasangan untuk menjalani setiap fase dalam pernikahan akan menentukan kualitas dan keberlangsungan hubungan. Penting bagi pasangan untuk memahami apa yang terjadi dalam hubungan di beberapa fase dalam pernikahan.
C.    Penyesuaian dan Pertumbuhan Dalam Perkawinan
          Penyesuaian perkawinan adalah dua orang memasuki tahap perkawinan dan mulai membiasakan diri dengan situasi baru sebagai suami istri yang saling menyesuaikan dengan kepribadian, lingkungan, kehidupan keluarga, dan saling mengakomodasikan kebutuhan, keinginan dan harapan.
D.    Perceraian dan Pernikahan Kembali
          Semua orang menginginkan kelanggengan dalam pernikahannya tetapi terkadang takdir berkata lain perceraian lah yang terjadi mungkin saja jodoh yang sebenernya itu bukan lah mantan suami nya itu. Perceraian juga mungkin bisa karena ketidakcocokan dalam rumah tangga. Kemudian ketika seseorang mencoba untuk kembali menikah mungkin keputusan itu seseoarang itu lakukan karena sudah menemukan sosok yang lebih baik daripada mantansuaminya itu.
E.    Alternatif Selain Pernikahan
          Hidup akan lebih indah melalui segala bentuk kehidupan bersama pasangan. Seseorang yang memutuskan untuk sendiri (single life) bisa saja disebabkan karena traumatik tersendiri yang pernah mereka rasakan sehingga membuatnya untuk tidak berani lagi memulai hidup secara bersama atau mungkin mereka itu sibuk berkarir sehingga enggan untuk menikah. Pengalaman memang berperan penting dalam kelangsungan hidup seseorang.

Tulisan 7
Pekerjaan dan Waktu Luang
·      Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu.
·      Proses Dalam Memilih Pekerjaan
            Dalam memilih atau mencari pekerjaan, biasanya orang dihadapkan kepada beberapa pemikiran atau pertimbangan sebelum menetapkan pekerjaan mana yang akan dipilih. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain :
o   Nama dan Reputasi Perusahaan
o   Tipe Pekerjaan
o   Kondisi Tempat
o   Rekan Kerja
o   Kesempatan Berkarir
·      Memilih Pekerjaan Yang Cocok
            Yang paling tahu cocok atau tidaknya kita akan suatu pekerjaan adalah diri kita sendiri. Namun, perlu dicatat, beberapa pekerjaan atau profesi yang tercantum memerlukan pendidikan, pelatihan, dan kualifikasi tertentu.
·      Waktu Luang
            Waktu luang adalah waktu bebas bagi seseorang untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan keinginannya. Saya biasanya mengisi waktu luang dengan cara mengerjakan tugas-tugas kuliah terkadang baca novel atau pun melakukan kegiatan yang bermanfaat agar waktu luang itu tidak terbuang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar