A.
Definisi Kekuasaan
Kekuasaan
adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku
orang lain, sehingga
orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan oleh orang
yang memiliki kekuasaan. (Robbins dan Judge, 2007).
Kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan dampak atau
akibat pada orang lain” (House, 1984).
Kekuasaan mengandung suatu potensi/kemampuan yang
belum tentu efektif jika dilaksanakan, dan suatu hubungan ketergantungan. Bisa
saja seseorang memiliki suatu kekuasaan namun tidak digunakan oleh orang
tersebut. Jadi kekuasaan merupakan suatu kemampuan atau potensi yang tidak akan
terjadi jika tidak digunakan oleh orang yang memilikinya. Kekuasaan juga
merupakan suatu fungsi ketergantungan.
Semakin besar ketergantungan Y kepada X, maka akan semakin besar
kekuasaan X dalam hubungan tersebut. Jadi ketergantungan didasarkan
pada alternatif yang dipersepsikan oleh Y dan pentingnya alternative
yang ditempatkan oleh Y untuk dikendalikan oleh X.
Seseorang hanya dapat
memiliki kekuasaan
atas diri orang
lain, jika ia dapat
mengendalikan sesuatu yang diinginkan oleh orang lain tersebut. Contoh:
Orang-tua memiliki kekuasaan yang sangat besar atas anaknya, pada saat anak
tersebut kuliahnya masih dibiayai oleh orang-tuanya. Ketika si anak telah
lulus, dan kemudian ia bekerja serta memiliki pendapatan sendiri, maka
kekuasaan orang-tua atas dirinya semakin berkurang.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1. Kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa
besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi, besarnya
kekuasaan ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki
posisi tersebut.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence)
yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau
tingkah laku orang lain atau kelompok.
B.
Sumber-Sumber Kekuasaan
Kekuasaan
tidak begitu saja diperoleh individu, ada 6 sumber kekuasaan menurut John Brench
dan Bertram Raven, yaitu :
1. Kekuasaan balas jasa (reward power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi
penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus
sampai senioritas atau persahabatan)
2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
Kekuasaan
berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau
tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan
formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).
5. Kekuasaan panutan (referent power)
Kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi.
(karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
6. Kekuasaan
Pengendalian Informasi (Control Of Information power)
Berasal dari pengetahuan
yang tidak dimiliki orang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan
informasi yang dibutuhkan.
Sumber kekuasaan biasanya
dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge, 2007), yaitu:
1. Sumber kekuasaan antar
individu (interpersonal sources of power).
a) Kekuasaan Formal (Formal
Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu
organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
i) Kemampuan untuk memaksa
(coercive power),
ii) Kemampuan untuk memberi
imbalan (reward power)
iii) Kekuatan formal (legitimate power).
b) Kekuasaan Personal
(Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang
dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
i) Kekuasaan karena dianggap
ahli (Expert Power)
ii) Kekuasaan
karena dijadikan contoh (Referent Power)
2. Sumber kekuasaan struktural
(structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah
inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.
C.
Definisi Pengaruh
Surakhmad
(1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu
benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap
apa-apa yang ada di sekelilingnya.
Menurut Uwe Becker pengaruh adalah kemampuan yang
terus berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan
usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu,
baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam
sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
D.
Pengaruh Taktik Organisasi
Pengaruh Taktik Organisasi (Influence Tactics) adalah
cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain,
baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya dalam sebuah
organisasi. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat
mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali
meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang
lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk
meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat
oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl,
Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada
sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all,
2009), yaitu:
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan
bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu
permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang
lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai
yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan
target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang
akan dilaksanakan.
4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan,
memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu
karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada
orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu
permintaan tertentu.
7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta
bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar
orang yang dijadikan target setuju.
8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan
yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau
dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau
aturan organisasi.
Dalam kenyataan,
biasanya orang menggunakan beberapa
taktik secara sekaligus. Misalnya
seseorang menggunakan Ingratiation dikombinikasikan dengan Rational Persuasion
dan Exchange atau Personal Appeals.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins and Judge. 2007. Organizational
Behavior 12th Edition.
Pearson
International Edition, New Jersey.
Brooks. 2006. Organisational Behavior; Individuals, Groups and
Organisation.
Pearson Education Limited, London.
Marianti, Maria Merry. 2011. Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang
Lain Dalam Organisasi. Jurnal Administrasi Bisnis. Universitas
Katolik Parahyangan.
Merkur Classic 1904 double edge safety razor with
BalasHapusThe Merkur Classic 1904 double edge safety razor with an deccasino adjustable head 메리트 카지노 주소 provides a comfortable grip on the septcasino blade. The closed comb razor has an