A. Definisi Komunikasi
Dalam satu organisasi pasti
akan terjadi komunikasi antara anggota organisasi tersebut. Media untuk
komunikasi bisa bermacam-macam tergantung dengan situasi.
Komunikasi merupakan suatu
cara penyampaian informasi dari pemberi informasi kepada sasaran dengan maksud
terjadi pemahaman akan isi pesan. Komunikasi adalah proses dengan mana orang
yang bekerja dalam organisasi saling mentrasmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya.
Unsur-unsur dalam proses
suatu komunikasi adalah sumber informasi, saluran atau metode yang dipakai, isi pesan atau informasi, efek, umpan balik (feed back),
dan sasaran informasi.
B. Proses Komunikasi
FEED BACK
Gambar 5: Proses
Komunikasi (Sumber: Djatmiko, 2008)
Elemen-elemen
serta proses-proses yang terlibat dalam proses komunikasi adalah sebagai
berikut:
a.
Pengirim
(Sender) atau sumber yang memulai komunikasi. Dalam suatu organisasi, pengirim
mengkomunikasikannya kepada satu atau lebih orang lain.
b. Pengkodean (Encoding).
Pengirim mengkodekan informasi yang akan disampaikan dengan cara menerjemahkan
ke dalam serangkaian simbol atau isyarat, biasanya dalam bentuk kata-kata atau
isyarat yang diyakini oleh pengirim akan dintepretasikan oleh penerima dengan
maksud yang sama.
c.
Pesan (Message).
Pesan adalah bentuk fisik yang digunakan oleh pengirim untuk mengkodekan
informasi. Pesan dapat berupa segala bentuk yang dapat dirasakan atau diterima
oleh satu atau lebih indra penerima.
d.
Saluran (Channel)
atau kanal. Kanal ialah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, misalnya
udara untuk pesan yang disampaikan dengan kata-kata, atau kertas untuk pesan
yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Kanal harus disesuaikan dengan bentuk
pesannya supaya komunikasi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif.
e. Penafsiran Kode
(Decoding). Penafsiran kode adalah proses dimana penerima menafsirkan
pesan dan menerjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya. Penafsiran
kode dipengaruhi oleh (1) pengalaman masa lalu si penerima, (2) interprestasi
pribadi terhadap simbol atau isyarat yang digunakan, (3) harapan (orang cenderung
mendengarkan apa yang dia ingin dengarkan, serta (4) kesamaan pengertian arti
dengan pengirim.
f.
Penerima (Receiver).
Penerima adalah orang yang menafsirkan pesan dari pengirim.
g. Gangguan(Noise).
Gangguan adalah semua faktor yang mengganggu, membingungkan atau mengacaukan
proses komunikasi.
h. Umpan balik (Feedback).
Feedback adalah kebalikan dari proses komunikasi yang menyatakan reaksi
terhadap komunikasi dari pengirim. Karena saat itu penerima menjadi pengirim
feedback dan pengirim berfungsi sebaliknya, maka feedback tersebut mengalir
melalui urutan langkah yang sama dengan sebelumnya, hanya arahnya yang
berlainan.
C. Hambatan
Komunikasi
Hambatan-hambatan tersebut
bisa disebabkan karena beberapa faktor, antara lain:
1.
Hambatan Sosio-Antro-Psikologis
a. Hambatan Sosiologis : Masyarakat terdiri dari
berbagai golongan dan lapisan, yang menimbulkan perbedaan dalam statu sosial,
agama, ideologi, tingkat pendidikan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat
menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.
b. Hambatan Antropologis : Dalam melancarkan
komunikasi, seorang komunikator tidak akan berhasil apabila ia tidak mengenal
siapa komunikannya. “siapa” di sini bukan namanya, melainkan ras apa, bangsa
apa, dan suku apa. Dalam hal ini, komunikator harus mengenal kebudayaan, gaya
hidup, norma kehidupan serta kebiasaan komunikannya.
c. Hambatan Psikologis : Faktor psikologis seringkali
menjadi hambatan dalam komunikasi. Hal ini umumnya disebabkan komunikator tidak
mengkaji diri komunikan sebelum melancarkan komunikasi. Komunikasi sulit
berhasil apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, kecewa, kesal dan lain
sebagainya.
2.
Hambatan Semantis
Hambatan semantis meliputi
bahasa yang digunakan oleh komunikator dalam menyampaikan pikiran dan
perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi, komunikator harus
benar-benar memperhatikan gangguan semantis ini, sebab kesalahan dalam ucapan
maupun tulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) dan salah
tafsir (misinterpreatation), yang pada akhirnya dapat menimbulkan salah
komunikasi (misunderstanding).
3.
Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis kita jumpai
pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Seperti suara
telepon yang berisik, ketikan huruf yang rusak pada media cetak, atau gambar
kabur di layar televisi.
4. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis
terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap berlangsungnya komunikasi.
Contohnya adalah suara riuh orang-orang ramai atau kebisingan lalulintas, suara
hujan atau petir, suara pesawat terbang dan lain-lain saat sedang
berkomunikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Daft, R, L., Manajemen, Edisi Kelima, Erlangga,
Jakarta, 2003.
Effendy, O.U., Sistem Informasi Manajemen.
Mandar Maju. Bandung, 1996.
Gibson, J.J., J.H. Donelly, JR, dan J.M. Ivancevich., Manajemen,
Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar