Kamis, 09 Januari 2014

9. Mengendalikan Fungsi Manajemen


C. Tipe – Tipe Control

1.    Internal control (pengendalian intern)
Pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan, karyawan dan lain-lainya. Audit control adalah pemeriksaan atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi pengawasan atas masalah khusus, yaitu tentang kebenaran pembukuan suatu perusahaan.

2.    External control (pengendalian ekstren)
Pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar.Pengendalian ekstren ini dapat dilakukan secara formal atau informal. Misalnya : Pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terhadap BUMN dan lain-lainnya. Dewan Komisaris terhadap PT bersangkutan.

3.    Formal control
Pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern.

4.    Informal control
Penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung maupun tidak langsung.


D. Control Proses Manajemen

1.     Pengawasan Langsung
Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.
            Kebaikan :
a.              Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin, sehingga perbaikanya dilakukan dengan cepat.
b.              Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan, sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan dan bawahanya.
c.               Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan,karena merasa diperhatikan atasanya.
d.              Akan tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yang mungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.
e.              Akan dapat menghindari timbulnya kesan laporan “asal Bapak senang” (ABS).
Keburukan :
a.     Waktu seorang manajer banyak tersita, sehingga waktu untuk pekerjaan lainya berkurang,misalnya planning lain-lainya.
b.     Mengurangi inisiatif bawahan, karena mereka merasa bahwa atasanya selalu mengamatinya.
c.      Ongkos semakin besar karena adanya biaya perjalanan dan lain-lainya. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan
di tempat (on the spot report).

2.     Pengawasan tidak langsung
Pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan
baik secara lisan maupun tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan
hasil-hasil yang dicapai.
Kebaikan :
a.     Waktu manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin banyak. Misalnya perencanaan, kebijaksanaan dan lain-lain.
b.     Biaya pengawasan relatif kecil.
c.      Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaan.
Keburukan :
a.   Laporan kadang-kadang kurang objective, karena ada kecendrungan untuk melaporkan yang baik-baik saja.
b.   Jika ada kesalahan-kesalahan terlambat mengetahuinya, sehingga perbaikanya pun terlambat.
c.     Kurang menciptakan hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan.

3.     Pengawasan berdasarkan kekecualian
         Pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan,pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.


DAFTAR PUSTAKA
Covey,  Stepehen  R,  The  7  Habits  of  Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang
sangat efektif), edisi revisi, alih bahasa Drs, Budijanto, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997
Stoner, James A.F., et al., Management, 6th Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995


Tidak ada komentar:

Posting Komentar